IAF Ke-2 Digelar di Bali, Bahas Isu Ketahanan Pangan Hingga Mineral - JATIM | PRAJURIT SETIA

Sabtu, 31 Agustus 2024

IAF Ke-2 Digelar di Bali, Bahas Isu Ketahanan Pangan Hingga Mineral

Bali | Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Pahala Nugraha Mansury mengatakan Bali menjadi tuan rumah Indonesia-Africa Forum (IAF) dan High Level Forum Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) Ke-2 mulai 1-3 September 2024. 

"Forum menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk pertemuan kepala negara, diskusi panel, pameran, dan business matching. Forum ini diharapkan menghasilkan kerja sama konkret," kata Pahala.

Pahala juga menyampaikan ada empat isu prioritas yang dibahas pada forum ini, yakni ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan kesehatan, dan ketahanan mineral.

Soal isu ketahanan pangan, Indonesia dan Afrika mempunyai kebutuhan pangan yang tinggi. Pada isu ketahanan energi, Afrika dapat menjadi sumber energi (migas) yang dapat mengembangkan kerja sama energi terbarukan bersama Indonesia. Pada ketahanan kesehatan, Indonesia dan negara-negara di Afrika mempunyai kebutuhan tinggi untuk obat, vaksin dan alat kesehatan yang berpotensi membuka perdagangan serta joint development dan production di bidang kesehatan. Sementara untuk ketahanan mineral, Indonesia dan negara-negara Afrika berpotensi mengembangkan supply chain untuk produksi komponen dan baterai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik.

“Selain membahas empat isu prioritas itu, forum ini juga menyelenggarakan diskusi panel, pameran, dan business matching serta juga fokus pada transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan kerja sama pembangunan” katanya.

Ditambahkannya, Afrika penting bagi Indonesia karena kawasan ini merupakan mitra strategis untuk diversifikasi pasar, investasi, dan perluasan pengaruh global. Selain itu, Afrika memiliki kedekatan historis dengan Indonesia sebagai negara Global South. Kedekatan ini dimulai dari Konferensi Asia-Afrika 1955 yang melahirkan "Bandung Spirit."

“Kemitraan strategis antara Indonesia dan Afrika terlihat dalam visi bersama. Visi Indonesia Emas 2045 dan Africa's Agenda 2063 menunjukkan potensi besar untuk kerja sama di berbagai sektor,” imbuhnya. 

Menurut Pahala, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk nikel, tembaga, bauksit dan lainnya. Begitu juga dengan negara-negara di Afrika yang juga memiliki banyak sekali kekayaan alam. 

“Kami berharap hasil forum ini menghasilkan sama bilateral di berbagai sektor antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Seperti business deals, kesepakatan bisnis antara kalangan swasta, serta grand design, yakni Kerja Sama Pembangunan dengan Afrika 2024-2029," pungkas Pahala. [*]

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda